Kebersihan Lingkungan Belum Jadi Nilai Sosial
YOGYA (KR) - Walikota Yogyakarta Herry Zudianto menegaskan kebersihan lingkungan belum mampu menjadi nilai sosial masyarakat. Perilaku membuang sampah pada tempatnya belum menjadi kebiasaan."Harapan saya orang yang membuang sampah sembarangan sama malunya dengan tidak memakai celana dalam. Artinya, kebersihan harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat," katanya saat menerima jajaran panitia Yogya Green and Clean, di Ops Room Balaikota, Jumat (19/6). Ikut mendampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Ir Hadi Prabowo.Ia menjelaskan kesulitan terbesar dalam membangun Kota Yogya adalah menanamkan nilai kemanfaatan. Untuk membangun fisik sarana prasana cukup mudah asalkan memiliki banyak anggaran. Namun untuk menyosialisasikan pentingnya manfaat dari sebuah program bukan hal mudah."Tugas kita bersama untuk menanamkan pemahaman kebersihan untuk kita dan untuk kehidupan kita," kata Walikota.Panitia Yogya Green and Clean (YGC) Widiandayani didampingi S Pri Hartani menambahkan YGC ini untuk kedua kalinya digelar karena partisipasi masyarakat pada tahun sebelumnya cukup bagus. Kali ini pihaknya mengandeng Pemkot Yogya untuk memilih 50 Rukun Warga (RW) yang telah melakukan program pengelolaan sampah mandiri.Para penggerak di 50 RW ini selanjutnya akan mengikuti training of fasilitator dengan menghadirkan sejumlah narasumber. Walikota Yogya siap memberikan motivasi kepada para penggerak untuk mendorong masyarakat melakukan inovasi di bidang lingkungan."Nantinya RW-RW terpilih akan mendapatkan pendampingan terutama masalah pengelolaan sampah dan penghijauan. Dari 50 RW ini akan dipilih 6 RW untuk maju ke tingkat propinsi," kata Widiandayani.Lomba ini bukan semata-mata untuk kejuaraan namun untuk memberi dampak positif dalam mengelola lingkungan. Diharapkan pula akan muncul tokoh-tokoh penggerak untuk melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan dan sampah. Sehingga pola perilaku hidup bersih dan sehat akan menjadi bagian dari keseharian masyarakat.Widiandayani menambahkan di babak penilaian tingkat propinsi Tim akan memilih beberapa kategori juara, seperti best of the best di wilayah kepadatan rendah dan kepadatan tinggi. Masing-masing pemenang akan mendapat hadiah uang pembinaan. (Nik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar