Jumat, 26 Juni 2009


Wabup Bantul Drs H Sumarno PRS menerima silaturahmi dari Tim YGC yang dipimpin S Prihartani.
KR-SUBCHAN


YGC KEMBALI GELAR LOMBA KEBERSIHAN
Tumbuhkan Kembali Budaya Gotongroyong

BANTUL (KR) - Setelah sukses menggelar lomba kebersihan dan penghijauan lingkungan tingkat dusun tahun 2007/2008, Yogyakarta Green & Clean (YGC) kembali menggelar lomba yang sama tahun ini. Lomba kembali digelar setelah pada pelaksanaan tahun lalu mendapat sambutan besar masyarakat. Yaitu mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kepeduliannya terhadap kebersihan dan hijaunya lingkungan sekitar dengan cara gotongroyong.
Hal tersebut disampaikan S Prihartani, Kabag Promosi PT BP Kedaulatan Rakyat yang juga salah satu panitia YGC 2009, Jumat (26/6) saat bersilaturahmi dengan Wakil Bupati Bantul Drs H Sumarno PRS di ruang kerja Wabup. Ikut mendampingi Wabup Bantul, Assek I - III yaitu H Sukardiyono SH, Drs H Suryanto, Bejo utomo SH, Kabag Pemdes Drs Misbakhul Munir, Kepala Bapedal Darmawan Manaf.
Menurut Prihartani, program YGC tahun 2007/2008 mampu mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Sehingga tercipta lingkungan di DIY yang bersih dan hijau.Dikatakan, pelaksanaan lomba kebersihan tahun ini akan berlangsung mulai Juli hingga Desember 2009.
"Kami juga akan memberi kesempatan kepada masing-masing kabupaten dan kota untuk mengirim masing-masing 50 peserta untuk dididik menjadi trainer," tambah Prihartani.
Sementara H Sumarno PRS menyambut baik lomba tersebut dan pihaknya siap mengajukan peserta untuk berperan dalam ajang ini. Apa lagi kebersihan dan penghijauan lingkungan sesuai dengan visi Kabupaten Bantul, yaitu Ijo royo-royo. "Lomba ini juga bersamaan dengan hari Jadi ke-178 Kabupaten Bantul, sehingga momentumnya sangat tepat," tambah H Sumarno.
Sebagai keseriusan dalam menyambut lomba ini, Wabup langsung meminta kepada seluruh Asisten serta dinas instansi terkait untuk segera mempersiapkan diri. Pihaknya optimis lomba ini akan mendapat sambutan besar masyarakat Bantul yang kini tengah bangkit membangun wilayah. (Can)

Minggu, 21 Juni 2009

Audiensi dengan Walikota Yogya

Walikota saat menerima panitia Yogyakarta Green and Clean.


Kebersihan Lingkungan Belum Jadi Nilai Sosial

YOGYA (KR)
- Walikota Yogyakarta Herry Zudianto menegaskan kebersihan lingkungan belum mampu menjadi nilai sosial masyarakat. Perilaku membuang sampah pada tempatnya belum menjadi kebiasaan."Harapan saya orang yang membuang sampah sembarangan sama malunya dengan tidak memakai celana dalam. Artinya, kebersihan harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat," katanya saat menerima jajaran panitia Yogya Green and Clean, di Ops Room Balaikota, Jumat (19/6). Ikut mendampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Ir Hadi Prabowo.Ia menjelaskan kesulitan terbesar dalam membangun Kota Yogya adalah menanamkan nilai kemanfaatan. Untuk membangun fisik sarana prasana cukup mudah asalkan memiliki banyak anggaran. Namun untuk menyosialisasikan pentingnya manfaat dari sebuah program bukan hal mudah."Tugas kita bersama untuk menanamkan pemahaman kebersihan untuk kita dan untuk kehidupan kita," kata Walikota.Panitia Yogya Green and Clean (YGC) Widiandayani didampingi S Pri Hartani menambahkan YGC ini untuk kedua kalinya digelar karena partisipasi masyarakat pada tahun sebelumnya cukup bagus. Kali ini pihaknya mengandeng Pemkot Yogya untuk memilih 50 Rukun Warga (RW) yang telah melakukan program pengelolaan sampah mandiri.Para penggerak di 50 RW ini selanjutnya akan mengikuti training of fasilitator dengan menghadirkan sejumlah narasumber. Walikota Yogya siap memberikan motivasi kepada para penggerak untuk mendorong masyarakat melakukan inovasi di bidang lingkungan."Nantinya RW-RW terpilih akan mendapatkan pendampingan terutama masalah pengelolaan sampah dan penghijauan. Dari 50 RW ini akan dipilih 6 RW untuk maju ke tingkat propinsi," kata Widiandayani.Lomba ini bukan semata-mata untuk kejuaraan namun untuk memberi dampak positif dalam mengelola lingkungan. Diharapkan pula akan muncul tokoh-tokoh penggerak untuk melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan dan sampah. Sehingga pola perilaku hidup bersih dan sehat akan menjadi bagian dari keseharian masyarakat.Widiandayani menambahkan di babak penilaian tingkat propinsi Tim akan memilih beberapa kategori juara, seperti best of the best di wilayah kepadatan rendah dan kepadatan tinggi. Masing-masing pemenang akan mendapat hadiah uang pembinaan. (Nik)