Senin, 14 Desember 2009
Senin, 12 Oktober 2009
YOGYAKARTA GREEN & CLEAN
YOGYA (KR) - Sebanyak 6 RW terbaik di Kota Yogyakarta terpilih menjadi finalis Yogyakarta Green & Clean 2009 (YGC 2009). Ke-6 RW tersebut terdiri RW 10 Cokrodiningratan Jetis, RW 7 Jetisharjo Jetis, RW 11 Terban Gondokusuman (untuk kategori kepadatan tinggi) dan RW 8 Gambiran Umbulharjo, RW 9 Taman Patehan Kraton, serta RW 6 Gamelan Panembahan Kraton (kategori Kepadatan Rendah).
Pengumuman ke-6 RW yang masuk finalis YGC 2009 ini disampaikan pada acara Bigbang YGC 2009 di Taman Pintar, Senin (12/10). Kepada setiap RW ini juga diberikan dana Rp 1 juta yang secara simbolis diserahkan Walikota Herry Zudianto. Selanjutnya mereka akan masuk babak final bersaing dengan 29 RW lainnya se-DIY.
Yogyakarta Green & Clean diselenggarakan secara bareng oleh Pemprop DIY, PT Unilever, Sanggar Padmaya, KR Group, RBTV dan Radio Sonora.
Walikota Herry Zudianto dalam sambutannya mengatakan, pemanasan global saat ini sudah trjadi. Terbukti dengan terjadinya bencaan alam yang kian sering. Juga sering terjadi suhu yang ekstrim, terjadi banjir, air laut naik menjadi banjir rob karena mencairnya es di kutub utara maupun selatan. Juga dengan terjadinya flu burung, flu babi, dan sebagainya.
Karena itu Walikota mengajak masyarakat untuk mengubah keadaan ini dengan cara menciptakan Yogyakarta green and clean. Ini sebagai tanggungjawab kita terhadap anak cucu. "Tak hanya dengan gerakan cinta alam, juga dengan gerakan moral, gerakn nilai kesadaran, kita hambat pemanasan global, kita kurangi polusi, kita lakukan penghijauan. Bahkan saya berobsesi menciptakan kota dalam taman. Untuk itu kita harus bareng-bareng. Hal ini bisa dimulai dengan penghijauan gedung dengan menanami diding dan atap beton dengan berbagai tanam-tanaman, seperti yang tengah saya lakukan di Balaikota," paparnya. (Fie)
Senin, 20 Juli 2009
Jumat, 26 Juni 2009
Wabup Bantul Drs H Sumarno PRS menerima silaturahmi dari Tim YGC yang dipimpin S Prihartani.
KR-SUBCHAN
KR-SUBCHAN
YGC KEMBALI GELAR LOMBA KEBERSIHAN
Tumbuhkan Kembali Budaya Gotongroyong
BANTUL (KR) - Setelah sukses menggelar lomba kebersihan dan penghijauan lingkungan tingkat dusun tahun 2007/2008, Yogyakarta Green & Clean (YGC) kembali menggelar lomba yang sama tahun ini. Lomba kembali digelar setelah pada pelaksanaan tahun lalu mendapat sambutan besar masyarakat. Yaitu mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kepeduliannya terhadap kebersihan dan hijaunya lingkungan sekitar dengan cara gotongroyong.
Hal tersebut disampaikan S Prihartani, Kabag Promosi PT BP Kedaulatan Rakyat yang juga salah satu panitia YGC 2009, Jumat (26/6) saat bersilaturahmi dengan Wakil Bupati Bantul Drs H Sumarno PRS di ruang kerja Wabup. Ikut mendampingi Wabup Bantul, Assek I - III yaitu H Sukardiyono SH, Drs H Suryanto, Bejo utomo SH, Kabag Pemdes Drs Misbakhul Munir, Kepala Bapedal Darmawan Manaf.
Menurut Prihartani, program YGC tahun 2007/2008 mampu mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Sehingga tercipta lingkungan di DIY yang bersih dan hijau.Dikatakan, pelaksanaan lomba kebersihan tahun ini akan berlangsung mulai Juli hingga Desember 2009.
"Kami juga akan memberi kesempatan kepada masing-masing kabupaten dan kota untuk mengirim masing-masing 50 peserta untuk dididik menjadi trainer," tambah Prihartani.
Sementara H Sumarno PRS menyambut baik lomba tersebut dan pihaknya siap mengajukan peserta untuk berperan dalam ajang ini. Apa lagi kebersihan dan penghijauan lingkungan sesuai dengan visi Kabupaten Bantul, yaitu Ijo royo-royo. "Lomba ini juga bersamaan dengan hari Jadi ke-178 Kabupaten Bantul, sehingga momentumnya sangat tepat," tambah H Sumarno.
Sebagai keseriusan dalam menyambut lomba ini, Wabup langsung meminta kepada seluruh Asisten serta dinas instansi terkait untuk segera mempersiapkan diri. Pihaknya optimis lomba ini akan mendapat sambutan besar masyarakat Bantul yang kini tengah bangkit membangun wilayah. (Can)
Minggu, 21 Juni 2009
Audiensi dengan Walikota Yogya
Kebersihan Lingkungan Belum Jadi Nilai Sosial
YOGYA (KR) - Walikota Yogyakarta Herry Zudianto menegaskan kebersihan lingkungan belum mampu menjadi nilai sosial masyarakat. Perilaku membuang sampah pada tempatnya belum menjadi kebiasaan."Harapan saya orang yang membuang sampah sembarangan sama malunya dengan tidak memakai celana dalam. Artinya, kebersihan harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat," katanya saat menerima jajaran panitia Yogya Green and Clean, di Ops Room Balaikota, Jumat (19/6). Ikut mendampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Ir Hadi Prabowo.Ia menjelaskan kesulitan terbesar dalam membangun Kota Yogya adalah menanamkan nilai kemanfaatan. Untuk membangun fisik sarana prasana cukup mudah asalkan memiliki banyak anggaran. Namun untuk menyosialisasikan pentingnya manfaat dari sebuah program bukan hal mudah."Tugas kita bersama untuk menanamkan pemahaman kebersihan untuk kita dan untuk kehidupan kita," kata Walikota.Panitia Yogya Green and Clean (YGC) Widiandayani didampingi S Pri Hartani menambahkan YGC ini untuk kedua kalinya digelar karena partisipasi masyarakat pada tahun sebelumnya cukup bagus. Kali ini pihaknya mengandeng Pemkot Yogya untuk memilih 50 Rukun Warga (RW) yang telah melakukan program pengelolaan sampah mandiri.Para penggerak di 50 RW ini selanjutnya akan mengikuti training of fasilitator dengan menghadirkan sejumlah narasumber. Walikota Yogya siap memberikan motivasi kepada para penggerak untuk mendorong masyarakat melakukan inovasi di bidang lingkungan."Nantinya RW-RW terpilih akan mendapatkan pendampingan terutama masalah pengelolaan sampah dan penghijauan. Dari 50 RW ini akan dipilih 6 RW untuk maju ke tingkat propinsi," kata Widiandayani.Lomba ini bukan semata-mata untuk kejuaraan namun untuk memberi dampak positif dalam mengelola lingkungan. Diharapkan pula akan muncul tokoh-tokoh penggerak untuk melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan dan sampah. Sehingga pola perilaku hidup bersih dan sehat akan menjadi bagian dari keseharian masyarakat.Widiandayani menambahkan di babak penilaian tingkat propinsi Tim akan memilih beberapa kategori juara, seperti best of the best di wilayah kepadatan rendah dan kepadatan tinggi. Masing-masing pemenang akan mendapat hadiah uang pembinaan. (Nik)
Rabu, 27 Mei 2009
Audiensi Tim YGC ke Bupati Gunungkidul
CIPTAKAN YOGYAKARTA GREEN AND CLEAN
50 Dusun Terpilih Lomba Penghijauan dan Kebersihan
WONOSARI (KR) - Untuk menciptakan Yogyakarta hijau dan bersih, Tim Yogyakarta Green and Clean (YGC) akan memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pengelola gerakan penghijauan dan kebersihan lingkungan untuk 50 dusun se Gunungkidul. Selanjutnya 50 dusun tersebut akan diikutkan dalam lomba penghijauan dan kebersihan lingkungan, dan pemenangnya akan diikutkan dalam lomba tingkat Propinsi DIY.
Demikian dikatakan Tim YGC yang dipimpin Widiandayani dari Padmaya, didampingi Nana Kurnia dari PT Unilever dan S Pri Hartini kabag Promosi PT BP Kedaulatan Rakyat ketika melakukan audensi dengan Bupati Gunungkidul H Suharto SH, Selasa (19/5). Bupati didampingi Kepala Bappeda Ir Edy Siswanto, Kepala Dinkes drg Widodo MM, Kepala Kapedal Agus Priyanto SH MH dan Kabag Humas Supriyanto SIP.
Menurut Widiandayani, bahwa Gunungkidul diminta untuk menyiapkan 50 dusun untuk diikutkan dalam lomba penghijauan da kebersihan lingkungan untuk menciptakan Yogyakarta Green and Clean yang sudah diawali sejak 2007 silam. Sebelumnya 50 dusun dengan kategori kepadatan penduduk tinggi dan rendah akan ditraining oleh Tim YGC yang terdiri dari Padmaya, PT Unilever, KR Group, RBTV dan Radio Sonora.
Bupati H Suharto dalam pernyataannya sagat mendukung langkah dari YGC untuk menciptakan lingkungan hijau dan bersih, karena sejalan dengan program Kabupaten Gunungkidul. Untuk wlayah Gunungkidul, tentang hijaunya sudah hanya tingkat kebersihannya perlu ditingkatkan dan perlu pendampingan.
Seperti masalah sampah untuk saat ini belum menjadi problem, karena produksi sampah baru 23 ton perhari, namun 7-10 tahun mendatang jelas akan menjadi masalah bagai masyarakat dan pemeirntah. Untuk itu perlu ada pemahaman bagi masyarakat untuk mengolah sampah agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan sekaligus yang bisa menghasilkan uang, katanya. (Awa)
Langganan:
Komentar (Atom)
